Jumat, 27 Januari 2012

Tips-Tips untuk Membuat Kue

 
Salah satu hobby saya adalah memasak dan membuat kue. Berikut ini merupakan sebuah catatan saya yang bersumber dari pengalaman pribadi dan referensi dari berbagai sumber. Terinspirasi dari pengalaman-pengalaman saya membuat kue walaupun hanya sedikit. Tulisan ini berisi tentang beberapa tips dan sedikit pengetahuan mengenai pembuatan kue. Semoga bermanfaat bagi Anda. Dimohon saran dan kritiknya, jangan lupa memberi komentar yaa... ^^b

Tepung terigu
Sebuah kue atau cake tidak akan lepas dari salah satu komposisi utama ini, tepung terigu. Tepung terigu digunakan untuk memberikan kepadatan bagi kue dan merupakan bahan utama dalam pembuatan kue. Tahukah Anda bahwa tepung terigu memiliki jenis-jenis yang berbeda? Jenis-jenis tepung terigu dibedakan berdasarkan kandungan proteinnya. tepung terigu yang akan digunakan harus diperhatikan terlebih dahulu baik warnanya, teksturnya, baunya dan tanggal kadaluwarsanya. Tepung terigu yang baik digunakan memiliki warna putih bersih tidak ada kotoran atau binatang, memiliki tekstur yang halus tidak menggumpal, baunya tidak tengik (tidak berbau), dan masih jauh tanggal kadaluwarsanya.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman saya dalam membuat kue, tepung terigu biasanya ditambahkan di akhir pencampuran setelah adonan telur, gula dan margarine/mentega tercampur dengan baik. tepung terigu diayak terlebih dahulu agar menghindari adanya gumpalan-gumpalan yang akan mengganggu atau bahkan merusak tekstur kue. Tepung terigu dimasukkan secara perlahan, mixer tetap dinyalakan dengan kecepatan rendah agar tepung tidak mengepul. 

Mentega atau margarine
Mentega merupakan padatan yang terbuat dari susu. Mentega berwarna putih kekuningan dan lebih pucat dibandingkan dengan margarine. Margarine merupakan fortivikasi dari minyak tumbuhan yang dipadatkan. Margarine sering digunakan sebagai pengganti mentega karena harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan mentega. Margarine berwarna kuning dan bersifat lebih cepat meleleh disbanding mentega. Margarine/mentega digunakan dalam adonan kue agar membuat tekstur kue menjadi halus dan rasanya gurih. Biasanya margarine/mentega dicampur terlebih dahulu dengan telur dan gula sebelum ditambahkan tepung terigu. Banyak berbagai cara dalam menambahkan mentega/margarine yaitu ada yang dicampur langsung berupa padatan, ada juga yang dilelehkan terlebih dahulu. Keduanya tidak ada perbedaan hanya saja margarine yang ditambahkan langsung tanpa dilelehkan terasa lebih lembut adonannya.

Gula
Gula bertujuan untuk memberikan rasa manis pada kue. Gula yang digunakan bisa bermacam-macam jenisnya tergantung jenis kue yang ingin dibuat. Untuk kue bolu biasa atau cake ataupun roti, digunakan gula pasir agar tidak mempengaruhi warna kue. Untuk kue bolu kukus gula merah menggunakan gula merah yang dilelehkan dan disaring terlebih dahulu. Ada juga gula halus yang biasa digunakan untuk membuat kue-kue yang bertekstur lembut  seperti sponge cake, bolu gulung dan brownies. Jumlah gula juga harus diperhatikan. Gula tidak boleh terlalu banyak agar kue tidak gosong karena gula akan membuat kue cepat gosong, kecuali dalam membuat bolu caramel di mana caramel dibuat dari gula pasir yang dilelehkan, ada teknik-teknik tertentu agar kue tidak gosong.

Telur
Telur merupakan salah satu komposisi yang paling penting untuk membuat kue. Banyak jenis telur yang digunakan dalam membuat kue. Yang paling umum adalah telur ayam, terkadang orang-orang juga menggunakan telur bebek. Di antara kedua jenis telur yang paling banyak diminati ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Telur ayam memiliki tekstur putih telur yang lebih encer dan bening agak kekuningan dibandingkan dengan telur bebek. Telur ayam berukuran lebih kecil dan kuning telurnya pun kecil, akan tetapi putih telur sedikit lebih banyak dibandingkan dengan putih telur bebek. Telur ayam tidak berbau amis sehingga banyak digemari oleh ibu-ibu untuk membuat kue.
Banyak orang mengatakan bahwa membuat kue menggunakan telur bebek hasilnya akan jauh lebih mengembang dibandingkan dengan menggunakan telur ayam. Telur bebek berukuran lebih besar dengan kuning telur yang lebih besar dan lebih pucat dibandingkan dengan kuning telur ayam. Putih telur bebek lebih kental dan sangat lengket. Selain itu putih telurnya berwarna lebih keruh. Telur bebek berbau amis sehingga perlu usaha lebih ekstra seperti mengocok telur sampai benar-benar mengembang hingga tidak tercium bau amis lagi. Kelebihan dari telur bebek ini adalah hasil kue akan lebih mengembang dan empuk bila dibandingkan dengan menggunakan telur ayam. Hal ini dikarenakan kuning telur pada telur bebek labih banyak dibandingkan telur ayam. Kuning telur memiliki peranan penting dalam membuat kue agar lebih empuk dan mengembang. Anda boleh lihat perbedaannya pada telur yang sudah direbus. Jika telur rebus dibelah secara membujur, terlihat bagian kuning telur lebih berserat atau bertekstur daripada putih telur. Bagian putih telur memiliki tekstur yang licin dan sangat padat sehingga apabila digunakan dalam pembuatan kue dengan porsi atau jumlah yang berlebih akan membuat kue menjadi padat (kue akan menjadi bantat/tidak mengembang). Hal ini disebabkan karena protein yang bernama Albumin memiliki struktur yang padat dan memiliki ikatan peptide yang sangat kuat sehingga meskipun dipanaskan ikatan tersebut tidak akan menjadi sangat longgar.
Kuning telur bersifat mudah mengembang jika dikocok. Kue akan mengembang jika porsi kuning telur jauh lebih banyak dibandingkan porsi putih telur. Untuk itulah jika Anda ingin membuat kue yang memiliki tekstur yang empuk dan lembut, berilah porsi kuning telur dua kali lebih banyak dibandingkan putih telurnya. Misalnya Anda ingin membuat Sponge cake, anda membutuhkan empat butir kuning telur dan dua butir putih telur. Selain itu, pengocokan putih telur sebaiknya dipisahkan dan didahulukan. Putih telur ini dikocok dalam wadah yang berbeda dengan kecepatan yang tinggi sampai mengembang dan memiliki tekstur yang lembut seperti salju. Putih telur ini dikocok sampai tidak ada bagian yang mencair yang artinya semua harus mengembang. Bagaimana cara mengetahui putih telur ini sudah mengembang? Caranya adalah jika wadah yang berisi putih telur yang sudah dikocok ini dibalikkan, maka putih telur yang sudah dikocok tersebut tidak akan tumpah. Selain itu, bisa juga dengan mencolek putih telur yang sudah dikocok lalu gosok-gosok dengan ibu jari apabila masih berair itu berarti belum mengembang sempurna, sebaliknya jika tidak berair dan terasa tidak basah maka itu sudah mengembang sempurna.
Untuk membuat bolu gulung, porsi kuning telur dan putih telur adalah 13:3. Artinya adalah 13 kuning telur dan 3 putih telur. Hal ini dikarenakan bolu gulung harus memiliki tekstur yang sangat lembut dan lentur sehingga harus meminimalisir jumlah putih telur agar bolu tidak kaku dan patah saat digulung.

Adonan Mengambang
Adonan kue harus dicampur dan dikocok sampai mengembang bertujuan untuk memberikan rongga-rongga udara pada kue agar hasilnya menjadi empuk dan lembut. Rongga-rongga udara ini akan membuat kue menjadi lebih besar atau mengembang, lebih empuk dan lembut jika digigit. Bagaimana ciri-ciri suatu adonan mengembang terutama pada adonan kue bolu atau cake? Ciri-cirinya berbeda-beda tergantung pada kue apa yang dibuat. Pada kue bolu atau cake, adonan mengembang bila warnanya terlihat putih lembut dan merata, teksturnya lembut, tidak encer dan pastinya adonan menjadi lebih bertambah volumenya alias mengembang. Pada adonan roti atau donat, adonan yang mengembang terlihat dari warnanya yang putih kekuningan secara merata, adonan menjadi lembut, empuk dan volumenya bertambah.
Apa saja sih yang harus diupayakan agar adonan mengembang sempurna? Salah satunya adalah dengan memperhatikan teknik mengocok. Mengocok adonan kue sebaiknya dengan menggunakan mixer berkecepatan tinggi. Pada awalnya adonan harus tercampur merata terlebih dahulu, kemudian setelah tercampur sempurna, mixer agak diangkat ke atas (usahakan tidak menyentuh bagian dasar wadah) dan diputar-putar mengelilingi bagian tepi wadah kadang-kadang ke bagian tengah. Ingat, mixer harus dalam kecepatan tinggi. Setelah adonan kue berubah warna menjadi agak keputihan, miringkan wadah sehingga adonan terkumpul pada satu sisi dan kocok pada sisi tersebut dengan hati-hati. Lakukan sampai adonan mengental tidak berbusa dan berwarna putih pucat. Cara lainnya adalah dengan menambahkan bahan pengembang seperti TBM atau baking powder. Pada adonan roti menggunakan ragi agar adonan mengembang. Bahan pengembang sebaiknya digunakan sedikit saja karena akan mengganggu rasa kue menjadi agak pahit atau hambar. Selain itu, komposisi utama seperti tepung terigu, margarine, telur dan gula yang digunakan memiliki porsi yang seimbang.

Loyang
Loyang merupakan alat yang sangat penting dalam membuat kue. Loyang yang baik adalah Loyang yang terbuat dari bahan yang tahan panas dengan bentuk yang didesain khusus untuk kue. Bentuk Loyang bermacam-macam, mulai dari kotak, persegi panjang, bulat, bentuk hati maupun Loyang yang di tengahnya berlubang. Berdasarkan pengalaman saya, Loyang yang paling baik pengaruhnya dalam membuat kue menjadi matang semourna adalah Loyang yang di tengahnya berlubang seperti donat. Karena kue akan matang dengan merata sampai ke bagian tengah.

Bahan-bahan tambahan

Vanilli
Vanilli atau serbuk vanilla merupakan bahan pemberi aroma dan rasa vanilla. Vanilli memberikan aroma yang harum pada kue sehingga dapat meningkatkan selera orang yang mengkonsumsinya. 

Coklat
Coklat yang digunakan bisa dalam bentuk serbuk maupun batang (coklat blok, dilelehkan). Coklat digunakan untuk memberi rasa, aroma dan warna pada kue. 

Pasta pewarna
Bahan-bahan pewarna makanan umumnya dalam bentuk cairan kental yang disebut dengan pasta atau yang biasa disebut dengan pasta pandan. Pasta akan memberikan aroma, rasa dan warna yang khas pada kue tergantung dari jenis warna pasta. Pasta ini aman dikonsumsi karena merupakan bahan pewarna makanan yang teruji keamanannya.

Pewarna alami
Bahan-bahan alami jauh lebih aman dibandingkan dengan bahan-bahan sintetis. Adapun bahan pewarna  alami makanan yaitu daun pandan untuk pemberi warna hijau dan pemberi aroma, ekstrak kunyit untuk pemberi warna kuning atau orange, bunga rosella sebagai pemberi warna merah, serbuk coklat pemberi warna coklat dan masih banyak lagi.

Hiasan
hiasan dapat berupa potongan buah-buahan segar, daun mint, coklat iris, meises, whipped cream, keju, gula halus, dan lain sebagainya tergantung selera Anda.

Selamat mencoba... \(^_^)/

Rabu, 21 Desember 2011

Metabolisme & BMR (Fisiologi Hewan)

Tulisan ini merupakan sebuah catatan pribadi saya yang saya dapatkan dari mata kuliah Fisiologi Tumbuhan, dengan materi tentang Metabolisme. Meskipun hanya dengan penambahan seperlunya, saya harap tulisan ini bermanfaat bagi sahabat pembaca. selamat membaca dan selamat belajar..^^


Metabolisme
Metabolisme adalah proses perombakan atau penyusunan suatu molekul yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan makhluk hidup. Metabolisme ada dua macam, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses penyusunan suatu molekul atau senyawa yang dibutuhkan tubuh makhluk hidup dari senyawa yang sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Contoh dari anabolisme adalah sintesis protein dan fotosintesis (pada tumbuhan dan organisme yang memiliki klorofil). Sebaliknya, katabolisme adalah proses perombakan suatu molekul atau senyawa organik dari senyawa yang kompleks menjadi lebih sederhana. Adapun contoh dari katabolisme adalah respirasi. Respirasi merombak karbohidrat menjadi energi berupa ATP (Adenosin Triphosphat) sebagai hasil akhir yang berguna dalam aktifitas seluruh kerja sel makhluk hidup. Bukan hanya karbohidrat saja yang dirombak, akan tetapi jika kondisi tubuh mengalami kekurangan karbohidrat, maka sel-sel akan menggunakan lemak, protein dan asam organik sebagai pengganti karbohidrat untuk membentuk energi yang biasa disebut dengan Glukoneogenesis.
ATP merupakan suatu senyawa nukleotida. Kita tahu bahwa nukleotida merupakan asam amno yang menyusun asam nukleat atau yang biasa disebut dengan DNA dan RNA. ATP ini berfungsi dalam penyimpanan energi dan transport energi. Tempat beradanya ATP ini adalah di dalam inti sel.

@ Metabolisme Karbohidrat.
Dalam metabolisme karbohidrat, terdapat empat tahap agar pembentukan energi terjadi. Empat tahap tersebut adalah:
1.      Glikolisis
Secara sederhana, glikolisis dapat didefinisikan sebagai proses perombakan glukosa menjadi asam piruvat. Proses ini berlangsung di sitoplasma. Glukosa merupakan monosakarida dengan 6 atom C. Secara detail, glukosa ini pertama-tama akan diubah menjadi Glukosa-6-fosfat (fosfat pada rantai C nomor 6) kemudian diubah menjadi 3-fosfogliseraldehid dan selanjutnya diubah lagi menjadi asam 1,3 difosfogliserat. Pada pengubahan menjadi asam 1,3 difosfogliserat menghasilkan NADH. Selanjutnya, asam 1,3 difosfogliserat dirombak menjadi asam 3-fosfogliserat. Pada proses ini menghasilkan ATP. Asam 3-fosfogliserat selanjutnya diubah menjadi asam 2-fosfogliserat dan kemudian diubah menjadi fosfoenolpiruvat. Pada pengubahan menjadi fosfoenolpiruvat dihasilkan H2O (air metabolit). Dan pada akhirnya fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat dengan menghasilkan ATP. Selanjutnya berlanjut pada tahap dekarboksilasi oksidatif. Pada proses ini menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP sehingga total energinya adalah 8 ATP (1 molekul NADH = 3 ATP).
2.      Dekarboksilasi oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif merupakan proses kelanjutan dari glikolisis. Pada proses dekarboksilasi oksidatif, asam piruvat diubah menjadi asetil Ko-A (asetil koenzim A). Proses ini akan menghasilkan 2 molekul NADH sehingga total energi yang dihasilkan proses ini adalah 6 ATP. Pada tahap ini pula dihasilkan CO2 sebagai hasil sampingannya. Karbondioksida akan ditransfer ke dalam jaringan darah yang kemudian akan diangkut menuju paru-paru untuk dibuang karena senyawa karbondioksida ini tidak diperlukan bagi tubuh bahkan dapat berfisat racun bagi tubuh. Dekarboksilasi oksidatif berlangsung di mitokondria.
3.      Siklus Krebs
Tahap ini merupakan tahap dari respirasi yang paling terkenal. Siklus Krebs berlangsung di matriks mitokondria. Adapun enzim yang berperan dalam proses ini adalah Sitrat sintase, Aconitase, isositrat-dehidrogenase, ketoglutarat-dehidrogenase, suksinil-kinase, suksinat-dehidrogenase, fumarase dan malat-dehidrogenase. Subhanallah, banyak sekali ya..
Siklus Krebs mengubah Asetil Ko-A menjadi asam oksaloasetat. Pada Siklus Krebs ini satu molekul Asetil Ko-A menghasilkan energi sebesar 12 ATP yang merupakan akumulasi dari 3 molekul NADH (9 ATP), 1 molekul FADH (2ATP) dan 1 ATP.
4.      Transfer elektron
Transfer elektron merupakan tahap terakhir dari proses respirasi. Transfer elektron berlangsung di Krista mitokondria. Pada tahap ini menghasilkan ATP dan H2O (air metabolit).

Dalam pengakumulasian jumlah energy atau ATP, terdapat perbedaan jumlah ATP bersih yang dihasilkan antara sel otot dengan sel-sel lain selain sel otot. Pada sel otot dihasilkan ATP bersih sebesar 36 ATP sedangkan pada sel-sel selain sel otot dihasilkan ATP bersih sebesar 38 ATP. Hal ini dikarenakan pada sel otot aktivitasnya lebih berat karena berkaitan dengan pergerakan yang lebih aktif sehingga ada 2 molekul ATP yang dibutuhkan dalam proses ulang-alik malat aspartat. 1 ATP setara dengan 7 kkal. Oleh karena itu 38 ATP akan menghasilkan 266 kkal/mol glukosa (38 ATP x 7 kkal).

@ Metabolisme Lemak
Apabila karbohidrat dalam tubuh tidak memenuhi kebutuhan untuk respirasi (dalam rangka memenuhi kebutuhan energi), maka lemak akan ditransport sebagai pengganti karbohidrat. Di sini akan dijelaskan secara singkat bagaimana lemak dirombak.
Lemak merupakan senyawa yang ukurannya besar sehingga untuk merombaknya perlu proses khusus agar dapat dimetabolisme dengan mudah. Seperti yang kita ketahui, lemak merupakan senyawa gabungan antara asam lemak dengan gliserol. Asam lemak akan akan diubah menjadi Asil Ko-A kemudian diubah menjadi Asetil Ko-A dan masuk ke dalam Siklus Krebs seperti biasanya. Sedangkan gliserol akan diubah terlebih dahulu menjadi glukosa dan masuk ke dalam tahap glikolisis seperti biasanya. Dari perombakan lemak tersebut terlihatlah bahwa lemak dimetabolisme melalui dua cara sekaligus sehingga dapat kita sadari bahwa perombakan lemak menghasilkan energi yang lebih besar bahkan paling besar di antara metabolisme karbohidrat dan protein. Energy yang dihasilkan dalam metabolisme satu molekul lemak sebesar 9,1 kkal.
Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut:
1.      Dehidrogenasi
Dehidrogenasi merupakan proses penguraian oksigen berupa oksidasi. Hasilnya adalah enoil ko-A dengan energi sebesar 2 ATP. Adapun senyawa yang membantu dalam penerima hydrogen (akseptor hydrogen) adalah FAD+. Enzim yang berperan dalam proses ini adalah enzim Asil Ko-A dehidrogenase.
2.      Hidratasi
Hidratasi merupakan proses penambahan air. Penambahan gugus hidroksi ini terjadi pada atom C nomor 3. Hasilnya adalah 3-L-hidroksil Ko-A, dibantu oleh enzim enoil Ko-A hidratase.
3.      Dehidrogenasi
Dehidrogenasi terjadi dua kali dalam proses perombakan lemak. Pada dehidrogenasi kedua menghasilkan β-ketoasil Ko-A dibantu oleh enzim L-hidroksiasil Ko-A. adapun akseptor elektronnya adalah NAD+.
4.      Thiolisis
Thiolisis adalah proses penambahan Ko-A (koenzim-A). pada proses ini digunakan enzim β-ketothiolase untuk mengatalisis ikatan thioester. Hasil dari thiolisis adalah Asil Ko-A.
Selanjutnya ada proses sampingan yaitu ketogenesis. Ketogenesis adalah proses terbentuknya senyawa-senyawa keton yang membuat darah menjadi asam (acidosis). Energi yang dihasilkan dari satu molekul asam stearat (salah satu jenis asam lemak, C=18) adalah 175 ATP. Asam stearat ini dipotong-potong terlebih dahulu menjadi 2 atom C yang terpisah sehingga menjadi 9 kali β-oksidasi.

@Metabolisme Protein
Protein dikatabolisme apabila persediaan karbohidrat dan lemak tidak mencukupi untuk memenuhi energi. Protein berasal dari makanan maupun protein yang sudah tersedia dalam sel tubuh (degradasi protein). Protein merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino.
Tahap-tahap katabolisme asam amino adalah sebagai berikut:
1.      Transaminasi
Transaminasi berasal dari kata trans adalah perpindahan dan amino adalah gugus amino pada asam amino. Transaminasi merupakan proses perpindahan gugus amina pada asam amino.
2.      Deaminasi oksidatif
Yaitu proses pengambilan nitrogen pada asam amino
3.      Transaminasi
Pada transaminasi kedua, katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Selanjutnya asam amino akan disintesis kembali sebagai pengganti asam amino yang hilang.

@ Metabolise Asam Nukleat
Adapun katabolisme asam nukleat dalam tubuh akan diubah menjadi ribosa dan basa nitrogen. Ribosa akan masuk melalui jalur glukosa karena ribose merupakan molekul karbohidrat atau gula (pentosa), sedangkan ribosa akan didegradasi melalui jalur khusus sintesis asam urat. 



 Gambar 1 Keterkaitan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
Bagaimana sih caranya mengetahui energi yang dibutuhkan oleh tubuh kita?
Untuk mengetahui berapa energi yang dibutuhkan oleh tubuh kita dalam sehari adalah dengan mengukur metabolisme basal. Metabolisme basal (Basal Metabolism Rate) adalah kecepatan metabolism yang diukur dalam keadaan istirahat sempurna baik fisik maupun mental, suhu kamar yang sejuk dan saat 12 jam setelah makan terakhir.
Adapun faktor-faktor yang menentukan BMR adalah:
-          Luas permukaan tubuh
-          Berat badan
-          Tinggi badan
-          Jenis kelamin
-          Usia
-          Keadaan hormone
-          Demam
-          Kehamilan
-          Kelaparan
Rumus BMR (Basal Metabolic Rate) adalah sebagai berikut:
BMR = L x BME x 24 (kkal/hari)
L          = luas permukaan tubuh, dapat dilihat pada tabel luas permukaan tubuh.
BME   = Basal Metabolic Energy (waktu dalam jam selama satu hari), nilai BME dapat dilihat pada tabel BME.
Diperkirakan BMR rata-rata seseorang 1 kkal/kg/jam atau 40 kkal/m2/jam (m2 = luas permukaan tubuh, luas rata-rata seseorang dengan berat 60 kg = 1,6 m2)
Contoh:
Diketahui:
-          Tinggi badan = 169 cm
-          Berat badan = 72 kg
-          Luas permukaan tubuh = 1,82
-          BME = 41,00 kkal

·         BMR        = L x BME x 24
                 = 1,82 x 41,00 kkal x 24
                 = 1790,88 kkal
Selain itu ada sejumlah energy yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktivitas organ-organ dalam tubuh seperti organ pencernaan, absorpsi makanan, transport makanan, bernafas dan lain sebagainya yang disebut dengan SDA. Aktivitas ini juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik seperti gerak tubuh dan lainnya. Untuk mengukur SDA digunakan rumus:
SDA = 10% (BMR+aktivitas fisik)
Adapun kategori aktivitasnya adalah:
-          Duduk (ringan)           = BMR + 20% BMR
-          Aktif                           = BMR + 30% BMR
-          Lebih aktif                  = BMR + 40% BMR
-          Sangat aktif                 = BMR + 50% BMR
Maka, SDA = 10% (BMR + 20% BMR) à sesuai kategori aktivitas
Total kalori yang dibutuhkan (TK) = SDA + BMR
Untuk mengetahui berapa jumlah kalori dari karbohidrat, lemak dan protein adalah sebagai berikut (untuk menentukan porsi makanan yang seimbang):
Total kalori dari:
-          karbohidrat      = 4/17 x Total Kalori (TK)
-          lemak               = 9/17 x Total Kalori (TK)
-          protein             = 4/17 x Total kalori (TK)
Suhu tubuh juga berpengaruh pada kebutuhan energi. Suhu optimal tubuh manusia adalah sekitar 36,50C-370C. Faktor-faktor yang meningkatkan produksi panas tubuh adalah olahraga, rangsangan simpatis, hormone thyrocin, hormone adrenalin dan kenaikan suhu tubuh sendiri (kenaikan 10C suhu tubuh meningkatkan reaksi kimia 10%). Panas dikeluarkan melalui radiasi, konduksi, konveksi dan penguapan.
Bagaimana menentukan berat badan ideal?
Rumusnya adalah:
Berat badan ideal = (Tinggi badan – 100) – [10% x (Tinggi badan – 100)]


Gambar 2. Chart Dubois untuk menentukan luas permukaan tubuh


 
Gambar 3. Tabel daftar BME

#dengan penambahan seperlunya. Bersumber dari dosen yang bersangkutan dan penambahan dari buku teks Fisiologi Hewan.
Selamat mencoba…
Semoga bermanfaat.. d(^_^)b
Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.
Terima kasih.. ;)